Minggu, 05 Agustus 2012

modul 3 membaca artikel

MODUL 3 : MEMBACA

PENDAHULUAN
Bidang kemahiran berbahasa Indonesia meliputi empat hal, yaitu kemahiran mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Keempat kemahiran ini harus dikuasai oleh semua siswa. Oleh karena itu, keempat bidang ini dimasukkan dalam kurikulum yang harus dipelajari dan dilatih oleh siswa di kelas.
Dalam modul 1 ini akan dipelajari mengenai kemahiran mendengarkan yang meliputi materi :
1. Membaca bidang bahasa
a. Membaca artikel
b. Membaca teks pidato
2. Membaca bidang Sastra
a. Membaca puisi
b. Membaca cerpen
c. Karakteristik periodisasi sastra per-angkatan
Dalam hal ini dikemukakan materi yang berkaitan dengan hal-hal tersebut di atas, kemudian diberikan ringkasan materinya, dan latihan.

Kegiatan Belajar 1: MEMBACA BIDANG BAHASA

A. MEMBACA ARTIKEL
Artikel adalah karya tulis dalam bentuk karangan di majalah, surat kabar, dan sebagainya. Artikel bertujuan untuk mengulas atau mengemukakan pendapat tentang segala sesuatu dalam bidang kemanusiaan, politik, filsafat, kemasyarakatan, dan sebagainya. Artikel ditullis berdasarkan fakta dan opini karena selain memaparkan fakta, penulis juga mengungkapkan gagasan atau pendapatnya mengenai fakta tersebut berdasarkan pengetahuannya.
Contoh :
Dewasa ini sering kita jumpai kekerasan yang terjadi dalam rumah tangga, atau KDRT. Baik itu dilakukan oleh suami kepada istrinya, atau sebaliknya. Bahkan terjadi pada anak. Yang sangat mencengangkan, hal tersebut justru disebabkan oleh hal-hal sepele. Tidak sebanding dengan akibat secara fisik maupun psikologi pasca kekerasan. Bagaimanapun juga, KDRT termasuk perbuataan criminal.
Masalah yang diungkapakan dalam artikel tersebut adalah KDRT tidak sebanding antara penyebab dan akibat yang ditimbulkan.

B. MEMBACA TEKS PIDATO
Pidato adalah salah satu bentuk komunikasi lisan di depan audiens dengan tujuan tertentu.
a) Tujuan pidato
1. Persuasive, yaitu bertujuan untuk mempengaruhi audiens, agar melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang disampaikan pembicara.
2. Informative, yaitu bertujuan memberitahukan atau mengarahkan audiens.
3. Rekreatif, yaitu bertujuan memberi hiburan atau penyegaran.
4. Instruktif, yaitu untuk memberi perintah kepada audiens. Biasanya digunakan pada apel pagi di anstansi pemerintah atau aparat keamanan.
b) Metode pidato
1. Impromptu, yaitu pidato yang dilakukan sertamerta aatau tanpa persiapan.
2. Ekstemporan , yaitu pidato yang dilakukan dengan menggunakan catatan kecil.
3. Naskah, yaitu pidato yang dilakukan dengan membaca naskah.
4. Hapalan, yaitu pidato yang dilakukan dengan mengandalkan hapalan.
c) Bagian-bagian pidato
1. Pendahuluan
Berisi salam pembuka dan sapaan kepada audiens, yang disebutkan mulai dari pejabat tertinggi yang hadir sampai dengan audiens pada umumnya.
2. Isi atau inti
Berisi pokok-pokok permasalahan yang ingin disampaikan kepada audienss,
3. Penutup
Berisi kesimpulan dari inti pembicaraan, ajakan atau imbauan, ucapan terima kasih, dan salam penutup.

RINGKASAN MATERI
Artikel adalah karya tulis dalam bentuk karangan di majalah, surat kabar, dan sebagainya. Artikel bertujuan untuk mengulas atau mengemukakan pendapat tentang segala sesuatu dalam bidang kemanusiaan, politik, filsafat, kemasyarakatan, dan sebagainya. Artikel ditullis berdasarkan fakta dan opini karena selain memaparkan fakta, penulis juga mengungkapkan gagasan atau pendapatnya mengenai fakta tersebut berdasarkan pengetahuannya.
Pidato adalah salah satu bentuk komunikasi lisan di depan audiens dengan tujuan tertentu.Tujuan pidato adalah persuasive, informative, rekreatif, dan instruktif. Metode pidato ada empat, yaitu impromptu, ekstemporan, naskah, dan menghapal. Bagian-bagian pidato adalah pendahuluan, isi, dan penutup.

LATIHAN
1. Hal-hal yang perlu dilakukan dalam membaca cepat adalah, kecuali …
a. Membaca dengan cara bergumam
b. Jangan berhenti lama di awal baris
c. Jangan membaca kata demi kata
d. Jangan mengulang kata yang dibaca
e. Kritis terhadap kata kunci
2. Indonesia merupakan Negara maritim yang terdiri atas ribuan pulau besar dan kecil dalam kawasan nusantara tercinta ini. Transportasi laut memegang peranan penting untuk angkutan penumpang dan barang. Berbagai sarana mulai dari perahu tradisional, perahu layar motor, dan kapal motor tiap kali hilir mudik melayari laut dan selat untuk menghubungkan tempat-tempat antarpulau di negeri zamrut khatulistiwa.
Isi paragraf di atas adalah …
a. Indonesia merupakan Negara maritim yang terdiri atas ribuan
b. Transportasi laut memegang peranan penting.
c. sarana angkutan terdiri dari perahu tradisional, perahu layar motor, dan kapal motor.
d. Sarana angkutan laut melayari laut dan selat
e. Angkutan laut menghubungkan tempat-tempat antarpulau di negeri zamrut khatulistiwa.
3. Membaca cepat adalah jenis membaca …
a. Intensif c. survai e. indah
b. Terinci d. argument
4. Letak kalimat utama pada paragraf deduktif adalah di …
a. Awal c. akhir e. tengah
b. Awal-akhir d. semuanya
5. Letak kalimat utama pada paragraf induktif adalah di …
a. Awal c. akhir e. tengah
b. Awal-akhir d. semuanya
6. Kita semua dilahirkan dengan potensi kreativitas. Salah satu ciri yang membedakan manusia dengan makhluk lain ciptaan Tuhan adalah kreativitas kita atau kemampuan kita mencipta. Hal ini merupakan sifat hakiki kita sebagai manusia. Kreativitas merupakan insting kita yang terbawa sejak lahir. Sesungguhnya alam sekitar telah mengajarkan kita untuk menjadi kreatif.
Gagasan utama paragraf di atas adalah ...
a. Kita semua dilahirkan dengan potensi kreativitas.
b. Salah satu ciri yang membedakan manusia dengan makhluk lain ciptaan Tuhan adalah kreativitas kita atau kemampuan kita mencipta.
c. Hal ini merupakan sifat hakiki kita sebagai manusia.
d. Kreativitas merupakan insting kita yang terbawa sejak lahir.
e. Sesungguhnya alam sekitar telah mengajarkan kita untuk menjadi kreatif.
7. Salah satu ciri yang membedakan manusia dengan makhluk lain ciptaan Tuhan adalah kreativitas kita atau kemampuan kita mencipta. Hal ini merupakan sifat hakiki kita sebagai manusia. Kreativitas merupakan insting kita yang terbawa sejak lahir. Sesungguhnya alam sekitar telah mengajarkan kita untuk menjadi kreatif. Dengan demikian,kita semua dilahirkan dengan potensi kreativitas
Paragraf di atas termasuk paragraf …
a. Deduktif c. induktif e. naratif
b. Deduktif-induktif d. deskriptif
8. Kalimat utama paragraf mengandung …
a. Ide penjelas c. ide cerdas e. ide kreatif
b. Gagasan penjelas d. gagasan utama
9. Membiasakan gemar membaca terutama di kalangan masyarakat yang belum sadar akan pentingnya suatu ilmu bukanlah masalah enteng. Permasalahan ini sudah sering dijadikan topik pembicaraan dalam forum resmi terutama dalam kegiatan menumbuhkan minat baca masyarakat. Namun hasilnya cenderung merupakan teori belaka.
Gagasan pokok paragraf di atas adalah …
a. Kebiasaan membaca di kalangan masyarakat
b. Masalah membaca sudah sering dijadikan topic pembicaraan
c. Belum berhasilnya menumbuhkan minat baca masyarakat
d. Masalah membaca di kalangan masyarakat
e. Pentingnya suatu ilmu dibina dari kecil
10. Saat ini mutu menjadi standar keunggulan dan daya saing dalam kehidupan. Lembaga pendidikan memiliki tanggung jawab yang besar dalam menghasilkan manusia yang bermutu. Mutu pendidikan dalam arti mikro adalah mutu hasil pembelajaran. Pembelajaran yang bermutu merupakan indicator penting dalam keberhasilan pendidikan.
Keseimpulan paragraf tersebut adalah …
a. Mutu merupakan standar keunggulan dan daya saing
b. Mutu menjadi tanggung jawab lembaga pendidikan
c. Mutu dalam arti mikro adalah mutu hasil pembelajaran
d. Mutu pendidikan ditentukan oleh mutu pembelajaran
e. Mutu pembelajaran ditentukan mutu pendidikan

 

 Kegiatan Belajar 2 : MEMBACA BIDANG SASTRA

A. PUISI
Puisi adalah bentuk karya sastra terikat yang ditulis berdasarkan ketentuan-ketentuan.
a) unsur instrinsik puisi, yaitu unsur pembangun dari dalam, meliputi :
1. Tema, yaitu pokok pikiran atau persoalan yang akan diungkapkan oleh penyair.
2. Amanat, yaitu pesan yang ingin disampaikan penyair.
3. Diksi, yaitu pilihan kata.
4. Bunyi, yaitu asonansi (perulangan bunyi vocal) dan aliterasi (perulangan bunyi konsonan)
5. Rima atau persajakan, yaiitu persamaan bunyi akhir atau pengulangan bunyi dalam puisi.
6. Majas atau gaya bahasa, yaitu permainan bahasa penyair atau bahasa yangn digunakan penyair untuk mengatakan sesuatu de ngan cara pengiasan, yakni secara tidak langsung mengungkapkan makna

b) Puisi kontemporer, yaitu puisi yang dibuat dan diterbitkan pada awal 70-an hingga sekarang. Bentuknya menyimpang dari puisi pada umumnya dan cara memahami maknanya pun berbeda.
1. Ciri-cirinya :
a. tipografinya unik,
b. penulisan kata, baris, dan bait menyimpang dari penulisan puisi pada umumnya.
c. Terjadi kemacetan bunyi, bahkan hampir tidak dapat dibaca karena kadang-kadang hanya berupa beberapa tanda baca yang disejajarkan.
d. Menggunakan idiom yang inkonvensional.
e. Memerhatikan kemerduan bunyi.
f. Banyak pengulangan kata, frasa, atau kelompok kata.
g. Kadang-kadang mencampuradukkan kata atau kalimat bahasa Indonesia dengan kata tau kalimat bahasa asing atau bahasa daerah.
2. Pembagian puisi kontemporer
a. Puisi mantra, yaitu yang menggunakan bentuk mantra.
b. Puisi mbeling, yaitu yang bersifat kelakar, kritik social, dan ejekan terhadap sikap penyair yang serius dalam menghadapi puisi.
c. Puisi konkret, yaitu yang mementingkan bentuk grafis dan bentuknya mirip gambar.

B. CERPEN
Karya sastra prosa baru, diantaranya adalah cerpen dan novel. Secara umum, perbedaan antara cerpen dan novel terletak pada alur dan perubahan nasib-nasib tokohnya.
Cerpen menggunakan alur tunggal, sehungga ceritanya dapat habis dibaca sekali duduk, dan hampir tidak terjadi perubahan nasib tokohnya. Sedangkan novel menggunakan alur ganda, sehingga ceritanya panjang dan tidak habis dibaca sekali duduk. Sering terjadi perubahan nasib tokohnya.
Meskipun terdapat perbedaan antara keduanya, unsur pembangun cerpen dan novel sama, yaitu :
1. Unsur intrinsik, adalah unsur yang membangun cerita dari dalam. Meliputi :
a. Tema : inti cerita.
b. Amanat : pesan yang disampaikan pengarang kepada pembaca.
c. Alur atau plot : rangkaian jalannya cerita dari awal sampai akhir.
d. Setting atau latar : tempat, waktu dan suasana terjadinya peristiwa dalam cerita.
e. Karakteristik : perwatakan tokoh-tokoh.
f. Sudut pandang pengarang/point of view : cara pengarang menempatkan dirinya dalam cerita.
Dibedakan menjadi :
3) Sudut pandan orang pertama. Sudut pandang ini dibedakan lagi menjadi orang pertama aktif dan pasif. Sudut pandang orang pertama aktif, pengarang menempatkan diri sebagai tokoh utama (aku). Sudut pandang orang pertama aktif disebut juga sudut pandang orang pertama pelaku utama. Sedangkan sudut orang pertama pasif, pengarang menempatkan diri dalam cerita (aku) tetapi menceritakan tokoh lain. Sudut pandang orang pertama pasif disebut juga sudut pandang orang pertama pelaku sampingan.
4) Sudut pandang orang ketiga, pengarang menempatkan diri di luar cerita sebagai pencerita. Biasanya pengarang langsung menyebut nama-nama tokoh.
2. Unsur ekstrinsik, adalah unsur yang membangun cerita dari luar. Meliputi :
a. Latar belakang kehidupan pengarang (biografi, pendidikan, pekerjaan)
b. Unsur sosial dan budaya pada waktu cerita dihasilkan.
c. Unsur agama/religi.
C. KARAKTERISTIK ANGKATAN DALAM PERIODISASI SASTRA
1. Ciri-ciri Angkatan Balai Pustaka
Berbicara tentang pertentangan adat dan kawin paksa, dominasi orang tua dalam perkawinan. Gaya penceritaan terpengaruh oleh sastra Melayu yang mendayu-dayu, masih menggunakan bahasa klise seperti peribahasa dan pepatah-petitih. Karya-karya yang diterbitkan Balai Pustaka diharuskan memenuhi Nota Rinkes yang berbunyi: didaktis, serta netral agama dan politik.
2. Ciri-ciri Angkatan Pujangga Baru
Menampilkan nasionalisme Indonesia,. memasuki kehidupan modern, menampakkan kebangkitan kaum muda. Banyak terpengaruh oleh Angkatan 1880 di Negeri Belanda, sehingga puisi-puisinya banyak yang berbentuk soneta. Pada masa ini terjadi polemik yang seru antartokoh-tokohnya. Sutan Takdir Alisyahbana berorientasi ke barat yang intelektualistik, individualistuik dan materialistik, punya idealisme tinggi akan kemajuan iptek/sains dan dunia. Sanusi Pane berorientasi ke timur (India, Timur Tengah, Cina) yang spiritualistik, mementingkan olah ruhani. Kemudian Armijn Pane, Amir Hamzah, Kihajar Dewantara, yang lebih menginginkan adanya sintesis barat yang sifistikated dan timur yang sufistik.

3. Ciri-ciri Sastra Masa Masa Jepang dan Angkatan 45
Bicara tentang kegetiran nasib di tengah penjajahan Jepang yang sangat menindas, menampilkan cita-cita merdeka dan perjuangan revolusi fisik. Pada masa Jepang untuk berkelit dari sensor penguasa, berkembang sastra simbolik. Muncul ungkapan-ungkapan yang singkat-padat-bernas (gaya Chairil Anwar dalam puisi) dan kesederhanaan baru dengan kalimat pendek-pendek nan lugas (gaya Idrus dalam prosa fiksi/sketsa).
4. Sastra dekade 50-an
Memantulkan kehidupan masyarakat yang masih harus terus berjuang dan berbenah di awal-awal masa kemerdekaan. Disebut juga Generasi Kisah (nama majalah sastra). Di masa ini sastra Indonesia sedang mengalami booming cerpen. Juga marak karya-karya teater dengan tokohnya Motenggo Boesye, Muhammad Ali Maricar, W.S. Rendra (sekarang Rendra saja).Mulai tumbuh sarasehan-sarasehan sastra terutama di kampus-kampus.
5. Sastra Angkatan ‘66
Menegakkan keadilan dan kebenaran bnerdasarkan Pancasila dan UUD 45, menentang komunisme dan kediktatoran, bersama Orde Baru yang dikomandani Jendral Suharto ikut menumbangkan Orde Lama, mengikis habis LEKRA dasn PKI. Sastra Angkatan ’66 berobsesi menjadi Pancasilais sejati. Yang paling terkenal adalah “Tirani” dan “Benteng” antologi puisi Taufiq Ismail. Hampir seluruh tokohnya adalah pendukung utama Manifes Kebudayaan yamng sempat berseteru dengan LEKRA.
6. Dekade 70-an – 80-an
Penuh semangat eksperimentasi dalam berekspresi, merekam kehidupan masyarakat yang penuh keberagaman pemikiran dan penghayatan modernitas. Muncul para pembaharu sastra Indonesia dengan karuya-karyanya yang unik dan segar seperti Sutarji Calzoum Bachri dan Yudhistira Ardi Noegraha dalamm puisi, Iwan Simatupang dan Danarto dal;am prosa fiksi, Arifin C. Noer dan Putu Wijaya dalam teater.
7. Sastra Mutakhir (Dekade 90-an dan Angkatan 2000)
Memasuki era Reformasi yang sangat anti KKN dan praktik-praktik otoriter, penuh kebebasan ekspresi dan pemikiran, mengandung renungan religiusitas dan nuansa-nuansa sufistik. Menampilkan euforia menyuarakan hati nurani dan akal sehat untuk pencerahan kehidupan multidimensional. Taufiq Ismail yang pernah terkenal sebagai tokoh sastra Angkatan ’66 ikut mengawal Reformasi dengan bukunya antologi puisi “Malu Aku Jadi Orang Indonesia” (MAJOI). Di samping menampilkan sanjak-sanjak peduli bangsa (istilah yang diusung rubrik budaya Republika) dan karya-karya reformasi yang anti penindasan, gandrung keadilan, berbahasa kebenaran (sesuai Sumpah Rakyat 1998), muncul pula fenomena kesetaraan gender yang mengarah ke woman libs sebagaimana tercermin dalam karya-karya Ayu Utami dari Komunitas Sastra/Teater Utan Kayu, Jenar Mahesa Ayu, Dewi Lestari. Pada era yang bersamaan berkibar bendera Forum Lingkar Pena (FLP) dengan tokohnya HTR (Helvy Tiana Rosa) yang berobsesi mengusung Sastra Pencerahan, Menulis Bisa Bikin Kaya (kaya ruhani, kaya pikiran,, kaya wawasan, dan semacamnya).
RINGKASAN MATERI

Puisi adalah bentuk karya sastra terikat yang ditulis berdasarkan ketentuan-ketentuan. unsur instrinsik puisi, yaitu unsur pembangun dari dalam, meliputi :Tema, diksi, bunyi, amanat, rima, dan majas. Puisi kontemporer, yaitu puisi yang dibuat dan diterbitkan pada awal 70-an hingga sekarang. Bentuknya menyimpang dari puisi pada umumnya dan cara memahami maknanya pun berbeda. Jenisnya yaitu puisi mantra, mbeling, dan puisi konkret.
Cerpen menggunakan alur tunggal, sehungga ceritanya dapat habis dibaca sekali duduk, dan hampir tidak terjadi perubahan nasib tokohnya. Unsurnya ada dua, yaitu instrinsik ( tema, amanat, alur, latar, karakteristik, sudut pandang) dan ekstrinsik (Latar belakang kehidupan pengarang[biografi, pendidikan, pekerjaan], Unsur sosial dan budaya pada waktu cerita dihasilkan dan Unsur agama/religi).


LATIHAN

1. Puisi kontemporer memiliki ciri-ciri sebagai berikut, kecuali …
a. Tipografi puisi unik
b. Terikat pada rima, irama, bait
c. Menggunakan idiom-idiom inkonvensional
d. Memerhatikan kemerduan bunyi
e. Terjadi kemacetan bunyi
2. Puisi kontemporer terbagi atas puisi …
a. Mantra, mbeling, konkret
b. Mantra, abstrak, pantun
c. Syair, konkret, mbeling
d. Seloka, mbeling, konkret
e. Mantra, pantun, syair
3. BATU
Batu mawar
Batu langit
Batu duka
Batu rindu
Batu jarum
Batu bisu
Kaukah itu
Teka
Teki
Yang
Tak menepati janji?
Dengan seribu gunung langit tak runtuh dengan seribu perawan
Hati tak jatuh dengan seribu sibuk sepi tak mati …
(Sutardji Calzoum Bahri)
Makna kata batu dalam puisi tersebut menggambarkan …
a. Ketegaran c. kebebasan e. keikhlasan
b. Kesombongan d. kecemasan

WAYANG
Telah berkali-kali kulihat
Bergam wayang seluruh tanah air
Semua di kotak tergeletak
Jika tak dimainkan dalang di kelir
Kita pun wayang berpijak di bumi
Dari kotak gaib beranjak ke layar
Sekali waktu kembali ke kotak gaib
Menurut sang dalang mahabesar
( Biarkan Agin Itu: Piek Ardianto Soeprijadi)
4. Kata wayang dalam puisi di atas berarti …
a. Manusia c. Tuhan e. penonton
b. Dalang d. boneka
5. Maksud puisi tersebut adalah …
a. Manusia dapat berkehendak tapi Tuhanlah yang menentukan.
b. Dalang menentukan semua nasib tokoh yang dimainkan.
c. Tuhanlah pemegang kekuasaan tertinggi dalam kehidupan manusia.
d. Manusia hanya bisa menunggu perintah dan takdir Tuhan.
e. Hidup dan mati manusia ada di tangan Tuhan yang memegang kehidupan.
6. Menurut Nugroho Notosusanto, di bawah ini yang merupakan bagian periodisasi kesustraan Indonesia adalah ...
a. Kesusatraan masa mutahir d. Kesusatraan masa Abdullah
b. Periode awal abad Xxfi 1933 e. Periode 1945fi1953
c. Periode 1942fi1945
7. Menurut HB Jassin, periodisasi sastra terdiri dari, kecuali ...
a. Angkatan 20 c. Angkatan 33 e. Angkatan 45
b. Angkatan 66 d. Angkatan 2000
8. Aliran yang berdasarkan pada impresi atau kesan sepintas suatu objek yang diamati oleh pengarang disebut ...
a. Aliran realisme c. Aliran impresionisme e. Aliran ekspresionisme
b. Aliran surealisme d. Aliran idealisme
9. Di bawah ini yang merupakan sifat-sifat kesustraan Angkatan Pujangga Baru ialah ...
a. Menggunakan bahasa Melayu modern d. Ikhwal
b. Agak dinamis e. Agama
c. Bercorak pasif-romantik
10. Di bawah ini yang merupakan ciri kesustraan Indonesia modern ialah ...
a. Istana sentris d. khayal
b. Lebih dinamis e. Agama
c. legenda

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar